Rabu, 03 Februari 2016

Posted by Joko Ibrahim on 07.23 | No comments
TULUNGAGUNG-PESONA PRODUSEN HANGER KAWAT DI TULUNGAGUNG. Tulisan ini merupakan catatan perjalanan kami sebagai salah satu pelaku industri pembuatan hanger kawat berbasis home industri antara tahun 2010-2014 di Desa Beji LK II RT 03 RW 01. Desa Ngunut. Kecamatan Ngunut. Kabupaten Tulungagung. Provinsi Jawa Timur.

Wilayah diatas (dulu) terkenal dengan Industri konveksi tas rangsel, ikat pinggang, baju celana TNI, namun sebenarnya industri pengolahan berupa Hanger (gantungan baju) lebih mendominasi.

Indikasi ini dapat diamati, dari pertambahan para produsen hanger kawat yang semakin bertambah dengan rasio setiap tahun hampir 5-10 produsen muncul semenjak tahun 2003. Peningkatan semacam ini tidaklah mengherankan, karena masyarakat Ngunut terkenal dengan semangat dan etos kerja yang berlandaskan pada pemberdayaan.

Namun, dari semua ini,mereka mempunyai kesadaran diri yang bahwa keharusan bergerak dan merubah diri yang menjadi kekuatan dasar, yang darinya muncul ide kreatifitas dan semangat kerja yang luar biasa. Pemikiran ini wajar, karena secara secara geografis daerah ini bahkan kalah maju dari kota –kota utara yang lebih maju.

Catatan mendasar dalam produksi hanger kawat di daerah Ngunut adalah adanya penggunaan teknologi tepat guna yang berupa rakitan berbagai alat yang penggarapannya di las bubut, namun cukup untuk membantu sistem kerja. Dan yang terpenting adalah hasil jadinya tak kalah dengan kekuatan produksi pabrik. Menariknya, produsen hanger kawat Ngunut juga menggunakan teknologi electro coating. Pencapaian teknologi semacam ini telah bisa dilakukan oleh para pelaku industri, bahkan hampur semua home industri hanger mempunyai peralatan ini.

Analisa Pasar
Memang betul, bahwa produk hanger kawat buatan produsen Ngunut bila dibandingkan dengan buatan pabrik semisal Jakarta ataupun tangerang sangat jauh dalam skala produksinya dan spesifikasi pengunaan bahan bakunya. Bilamana produksi dari dua kota besar tersebut memakai spesifikasi kawat yang berdiameter 2,1, produsen ngunut memakai diameter kawat 2,6 mm. Dari segi harga jual, produk dari Jakarta dan tangerang berkisar 5,000- 6,000 per 10 pca nya,namun di Ngunut memakai standart lusinan sekitar 8,600 per lusin.

Namun, hukum perdagangan tidak permanen, dan kenyataan membuktikan bahwa hanger kawat yang notabenenya berbasis home industri juga menguasai banyak pasar di seluruh Indonesia. Melalui kerjasama yang telah bertahun-tahun, para pedagang dari wilayah sragen, klaten dan kudus secara rutin “kulakan” ke daerah Ngunut. Selanjutnya, hanger kawat dikirim ke berbagai wilayah Indonesia dengan cara door to door atau yang lebih dikenal dengan 10.000 / 3 ( sepuluh ribu tiga).

Kesimpulan
Dari gambaran diatas, dapat kami simpulkan bahwa hanger kawat yang berbasis home industri layak diperhitungakn dan memiliki fondasi kokoh dalam bahan, teknis serta pemasaran. Dan yang lebih dari itu, dengan semangat komptetitif bahwa Ngunut berpotensi sebagai pemasok hanger kawat terbesar di Indonesia.

0 komentar:

Posting Komentar

cari disini