TULUNGAGUNG-PESONA PRODUSEN HANGER KAWAT DI TULUNGAGUNG. Tulisan
ini merupakan catatan perjalanan kami sebagai salah satu pelaku industri
pembuatan hanger kawat berbasis home industri antara tahun 2010-2014 di
Desa Beji LK II RT 03 RW 01. Desa Ngunut. Kecamatan Ngunut. Kabupaten
Tulungagung. Provinsi Jawa Timur.
Wilayah
diatas (dulu) terkenal dengan Industri konveksi tas rangsel, ikat
pinggang, baju celana TNI, namun sebenarnya industri pengolahan berupa
Hanger (gantungan baju) lebih mendominasi.
Indikasi
ini dapat diamati, dari pertambahan para produsen hanger kawat yang
semakin bertambah dengan rasio setiap tahun hampir 5-10 produsen muncul
semenjak tahun 2003. Peningkatan semacam ini tidaklah
mengherankan, karena masyarakat Ngunut terkenal dengan semangat dan etos
kerja yang berlandaskan pada pemberdayaan.
Namun, dari
semua ini,mereka mempunyai kesadaran diri yang bahwa keharusan bergerak
dan merubah diri yang menjadi kekuatan dasar, yang darinya muncul ide
kreatifitas dan semangat kerja yang luar biasa. Pemikiran ini wajar,
karena secara secara geografis daerah ini bahkan kalah maju dari kota –kota utara yang lebih maju.
Catatan
mendasar dalam produksi hanger kawat di daerah Ngunut adalah adanya
penggunaan teknologi tepat guna yang berupa rakitan berbagai alat yang
penggarapannya di las bubut, namun cukup untuk membantu sistem kerja. Dan
yang terpenting adalah hasil jadinya tak kalah dengan kekuatan produksi
pabrik. Menariknya, produsen hanger kawat Ngunut juga menggunakan
teknologi electro coating. Pencapaian teknologi semacam ini telah bisa
dilakukan oleh para pelaku industri, bahkan hampur semua home industri
hanger mempunyai peralatan ini.
Analisa Pasar
Memang
betul, bahwa produk hanger kawat buatan produsen Ngunut bila dibandingkan
dengan buatan pabrik semisal Jakarta ataupun tangerang sangat jauh
dalam skala produksinya dan spesifikasi pengunaan bahan bakunya.
Bilamana produksi dari dua kota besar tersebut memakai spesifikasi kawat
yang berdiameter 2,1, produsen ngunut memakai diameter kawat 2,6 mm.
Dari segi harga jual, produk dari Jakarta dan tangerang berkisar 5,000-
6,000 per 10 pca nya,namun di Ngunut memakai standart lusinan sekitar
8,600 per lusin.
Namun, hukum
perdagangan tidak permanen, dan kenyataan membuktikan bahwa hanger kawat
yang notabenenya berbasis home industri juga menguasai banyak pasar di
seluruh Indonesia. Melalui kerjasama yang telah bertahun-tahun, para
pedagang dari wilayah sragen, klaten dan kudus secara rutin
“kulakan” ke daerah Ngunut. Selanjutnya, hanger kawat dikirim ke berbagai
wilayah Indonesia dengan cara door to door atau yang lebih dikenal dengan 10.000 / 3 ( sepuluh ribu tiga).
Kesimpulan
Dari
gambaran diatas, dapat kami simpulkan bahwa hanger kawat yang berbasis
home industri layak diperhitungakn dan memiliki fondasi kokoh dalam
bahan, teknis serta pemasaran. Dan yang lebih dari itu, dengan semangat
komptetitif bahwa Ngunut berpotensi sebagai pemasok hanger kawat
terbesar di Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar